Sebuah penelitian oleh Swiss Federal Institute of Aquatic Sciences di sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk
Bila melampaui ambang batas, arsenik bisa mematikan. Dan, menurut penelitian itu, bentangan wilayah seluas 100.000 hektare di sepanjang perairan pantai timur
Penyebabnya antara lain, penambangan batu-batuan yang meluas dikawasan itu; sumur-sumur penduduk yang digali sejak 1970-an dan 1980-an, serta tingginya pencemaran di Selat Malaka. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah tingkat pemakaian pestisida yang meluas dan lama di Indinesia.
Hasil penelitian itu sesungguhnya meneguhkan kembali untuk kesekian kali bahwa Indonesia adalah negara yang sangat lalai dalam soal pengendalian lingkungan. Pencemaran air dan laut serta lingkungan terjadi didepan mata dan bahkan didukung oleh kebijakan pemerintah.
Contoh yang paling aktual dewasa ini adalah bagaimana sejumlah anggota DPR dijebloskan ke bui dalam kasus korupsi pengalihan lahan hutan lindung.
Sayangnya, mereka masuk bui tidak karena melanggar ketentuan konservasi lingkungan, tetapi lebih disebabkan korupsi. Andaikata tidak terjadi korupsi dan suap, pengalihan hutan lindung dianggap tidak melanggar apa-apa.
Salah satu perusakan lingkungan yang didukung negara adalah izin penambangan di kawasan hutan lindung. Seperti diketahui, arsenik yang meningkat kadarnya disebabkan juga oleh pembukaan perut bumi yang terlalu luas, dalam, dan berkesinambungan. Dan lebih celaka lagi kalangan elite berperan memuluskan cara menjadikan laut Indonesia sebagai tempat sampah.
Masih segar dalam ingatan bagaimana para pengusaha menjadikan sampah berbahaya dari negara lain sebagai bisnis. Dengan dalih mengimpor pupuk, mereka menjadi agen pengangkut limbah berbahaya untuk dibuang ke laut-laut Indonesia yang sangat tidak terjaga.
Pengerukan pasir, termasuk pasir timah dari kawasan Bangka dan Belitung yang sempat dilarang, kini rupanya kini akan dibuka lagi perizinannya. Itu sekali lagi memperlihatkan dalam soal lingkungan
Kontaminasi arsenik yang mengancam jutaan penduduk di sepanjang pantai timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar