I made this widget at MyFlashFetish.com.

Minggu, 29 Maret 2009

Konfigurasi dan Pengkabelan IDE/ATA

IDE merupakan sebuah penggerak (controller) pada motherboard yang "memberikan" sesuatu yang dinamakan channel IDE/ATA sebagai tempat pemasangan hardware. Setiap channel dapat mendukung penggunaan perangkat IDE sebanyak satu atau dua unit. Setiap perangkat IDE (drive) memiliki controller hardware-nya masing-masing, untuk itu haruslah ada pembedaan antara dua perangkat dalam sebuah channel. Hal ini diatasi dengan memberikan penandaan/pembedaan bagi setiap drive dengan memberi nama sebagai master atau slave yang memungkinkan controller untuk mengirimkan perintah dan data ke dan/atau dari masing-masing drive secara spesifik. Ketika sebuah perintah diterima oleh channel dan kemudian target drive meresponnya, maka drive yang lainnya akan mengabaikannya.

Walaupun penamaan master dan slave berarti tuan dan budak, kedua drive tetap memiliki status yang sama, tidak ada ketergantungan yang berlebihan antara satu dengan yang lain ketika beroperasi. Penamaan yang lebih cocok mungkin adalah "drive 0" dan "drive 1" sama seperti yang digunakan dalam setiap spesifikasi produk pada manual hardware. Perbedaan yang paling menyolok antara penamaan master dan slave tersebut sebenarnya ada pada pengurutan (order) dalam pengoperasian fungsi drive. Contohnya ketika berada dalam proses pengenalan (inizialitation process) atau ketika DOS memberikan huruf drive (Windows 2000/XP memungkinkan Anda untuk mengganti huruf drive secara manual).


Pengaturan Jumper
________________________________________
Penentuan sebuah drive diberi nama master atau slave ditentukan lewat pengaturan letak sebuah jumper. Jumper merupakan sebuah penghubung (konektor) yang biasanya berbentuk plastik kecil seukuran pin pada drive yang nantinya akan menyusun koneksi elektrik untuk "memprogram" drive.

Sudah menjadi keharusan untuk mengatur posisi jumper dengan benar apabila dalam sebuah channel digunakan 2 (dua) buah drive. Sebuah drive harus diset master dan yang lainnya slave. Tidak menjadi masalah konektor kabel IDE mana yang harus digunakan untuk dipasang (attach) pada drive master dan mana yang untuk drive slave. Namun, dalam kasus penggunaan hanya 1 (satu) buah drive (single-device) pada sebuah channel, disarankan untuk menggunakan konektor paling ujung (terakhir) dikarenakan isu dari porsi signal elektrik yang lebih baik.

Konfigurasi single-device dalam sebuah channel harus memposisikan jumper sebagai master, bukannya slave.Pada merk drive tertentu, contohnya Western Digital, memiliki 3 (tiga) pengaturan jumper yaitu: Master, Slave, dan Single. Dimana penggunaan Single dimaksudkan untuk konfigurasi single-device tadi.

Untuk alasan performance, disarankan untuk tidak menggabungkan drive yang memiliki round-per-minute (rpm) yang tinggi dengan drive yang ber-rpm rendah dalam satu channel yang sama. Kalau bisa, sebagai contoh jika Anda memiliki sebuah harddisk dan sebuah CD-ROM pada sebuah motherboard yang memiliki 2 (dua) buah channel IDE, maka berikan setiap drive channel-nya sendiri. Ini akan meningkatkan performa ketika kedua drive diakses secara bersama-sama (concurrent accesses), contohnya ketika menyalin data dari CD-ROM ke harddisk, karena hanya satu buah device saja yang "ngomong" ke channel masing-masing.Pengaturan ini juga dimaksudkan untuk menghindari adanya kemungkinan hanya munculnya satu dari dua buah drive dalam channel yang sama dalam sistim operasi (OS).


Cable-Select
________________________________________
Ada alternatif lain pengaturan standar jumper master/slave yang digunakan pada kebanyakan komputer yaitu cable-select. Sederhananya cable-select menawarkan konfigurasi yang lebih mudah yaitu menghilangkan keharusan pengaturan jumper master atau slave.

Untuk menggunakan fitur ini diperlukan kabel khusus. Pin 28 dari kabel IDE mempunyai tugas untuk membawa signal CSEL. Signal ini dipasang pada motherboard. Konektor master memiliki pin 28 yang dimaksud, jadi pin 28 terpasang ketika sebuah perangkat terhubung dengan konektor tersebut. Sedangkan konektor slave memiliki open-circuit (tidak terhubung) dengan pin 28 yang dimaksud.

Ketika sebuah perangkat (drive) terhubung dan berada pada mode cable-select, fitur ini kemudian mengecek apakah pin 28 sudah terpasang (ground) atau tidak tehubung sama sekali. Jika ya (ground) drive langsung bekerja sebagai master, namun jika tidak maka drive secara otomatis di set sebagai slave.

Penggunaan fitur cable-select tidak pernah berhasil dengan baik dengan menggunakan kabel IDE standar, karena pin 28 sudah dipasang pada kedua konektor (master dan slave), sehingga potensi kegagalan pembacaan drive dapat terjadi. Hal ini mungkin disebabkan untuk menekan biaya produksi tambahan dalam pembuatan kabel tersebut IDE jenis ini.

Kelemahan lain dari penggunaan cable-select pada kabel IDE 40-konduktor adalah posisi konektor master yang berada di tengah kabel yang seperti telah dijelaskan diatas memiliki masalah yang sifatnya elektrikal. Namun kelemahan ini diatasi pada kabel Ultra DMA 80-konduktor, dimana konektor master sudah dipindah ke ujung kabel, dan mengganti posisi awalnya (ditengah) dengan konektor slave. Dengan demikian diharapkan fitur cable-select dapat berfungsi dengan lebih baik.

Perlu diperhatikan jika Anda mengganti kabel IDE 40-konduktor lama dengan kabel Ultra DMA 80-konduktor, posisi koneksi drive Anda pun harus diubah disesuaikan dengan karakteristik kabel Ultra DMA yang sudah disebutkan diatas.


Tool (software) pendukung
________________________________________
Anda bisa menggunakan beberapa software bantu dibawah ini yang berkaitan dengan artikel ini.
• HDDLife: http://www.hddlife.com
• HHD Feature Tool: http://www.hgst.com/hdd/support/download.htm
• VIA IDE Accelerator: http://www.viaarena.com

Tidak ada komentar: